
Jakarta, Akurasi.id – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menanggapi wacana penerapan kebijakan ganjil genap di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Menurutnya, kebijakan itu memang sempat dibahas dalam rapat, namun belum diputuskan untuk diberlakukan.
“Mengenai apakah ganjil genap, memang kemarin di dalam rapat sempat dibahas. Tetapi saya belum memutuskan untuk itu,” ujar Pramono saat ditemui di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Senin (25/8/2025).
Pramono menjelaskan, kemacetan parah di kawasan TB Simatupang disebabkan adanya tiga proyek besar yang tengah dikerjakan secara bersamaan. Kondisi tersebut membuat arus kendaraan tersendat di sejumlah titik.
Penataan Proyek dan Trotoar untuk Atasi Kemacetan
Sebagai langkah awal, Pemprov DKI meminta pihak proyek memangkas ukuran bedeng yang selama ini memakan badan jalan. Selain itu, trotoar yang terganggu akibat proyek juga akan dipangkas sementara agar jalur kendaraan bisa lebih lega.
“Yang sudah saya putuskan adalah bedeng-bedengnya dipersempit semuanya. Karena saya tidak mau bedengnya begitu luas. Sekarang ini hampir sebagian besar trotoar digunakan untuk proyek dan sudah mulai digali. Itu nanti akan kami perbaiki,” tegas Pramono.
14 Unit Bus Transjakarta Baru Disiapkan
Alih-alih langsung memberlakukan ganjil genap, Pemprov DKI lebih dulu menambah layanan transportasi publik. Sebanyak 14 unit bus Transjakarta baru akan dioperasikan di jalur yang melintasi kawasan TB Simatupang.
“Harapannya apa? Orang menggunakan transportasi publik yang melewati TB Simatupang akan bertambah,” ungkapnya.
Selain itu, Pramono juga meminta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) secara rutin menyampaikan informasi kondisi lalu lintas di kawasan TB Simatupang. Dengan begitu, masyarakat bisa memahami penyebab kemacetan dan menyiapkan alternatif perjalanan.
“Saya sudah meminta kepada Dinas Kominfo, untuk setiap hari mengumumkan bahwa memang di situ ada persoalan. Karena memang ada pembangunan tiga proyek di sana,” pungkasnya.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy