HeadlineKabar Politik

Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo di Sidang Tahunan MPR 2025: Soroti Tantangan Global, Peran Jokowi, dan Demokrasi Indonesia

Prabowo Tekankan Sinergi Pusat dan Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan

Loading

Akurasi.id – 15 Agustus 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) serta Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Tahun 2025. Acara ini berlangsung di Ballroom Andi Depu, Lt. 3 Kantor Gubernur Sulawesi Barat, dan dihadiri sejumlah tokoh penting dari pemerintah pusat maupun daerah.

Pidato Presiden Prabowo menjadi sorotan publik, baik oleh tamu undangan yang hadir secara langsung maupun masyarakat luas yang mengikuti lewat siaran langsung di YouTube Livestreaming.

Pesan Utama: Pembangunan Inklusif dan Ketahanan Nasional

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah guna mewujudkan pembangunan yang merata serta berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa dunia saat ini menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, hingga dinamika ekonomi yang memengaruhi kehidupan masyarakat.

“Bersama-sama, kita harus memperkuat ketahanan nasional melalui kebijakan yang berpihak pada rakyat. Pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan adalah kunci untuk menjawab berbagai tantangan,” tegas Prabowo.

Jasa SMK3 dan ISO

Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia berkualitas melalui sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

Apresiasi untuk Presiden Jokowi dan Pendahulu Lainnya

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo memberi apresiasi terhadap peran Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai telah merintis pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), meletakkan dasar hilirisasi sumber daya alam, serta berhasil memimpin bangsa melewati krisis pandemi Covid-19.

Tak hanya Jokowi, Prabowo juga menyebut peran para pendahulunya seperti Ir. Sukarno, Suharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam membangun fondasi bangsa.

Transisi Kepemimpinan yang Diakui Dunia

Prabowo menyoroti transisi kepemimpinan dari Jokowi ke dirinya yang dinilai dunia berlangsung lancar dan penuh kedewasaan politik. Menurutnya, hal ini merupakan bukti bahwa demokrasi Indonesia sudah matang.

“Transisi kepemimpinan nasional berjalan dalam semangat persatuan, penuh kehormatan, dan penuh kedewasaan politik. Peralihan yang diakui dunia sebagai sangat baik ini adalah bukti demokrasi kita kuat,” ujar Prabowo.

Ia menegaskan, tidak semua negara mampu melakukan transisi kepemimpinan sebaik Indonesia. Menurutnya, demokrasi Indonesia sejalan dengan budaya gotong royong yang diwariskan leluhur bangsa.

Pentingnya Pengawasan dan Persatuan

Dalam pidato tersebut, Prabowo juga menekankan pentingnya pengawasan dalam pemerintahan untuk mencegah praktik korupsi. Ia mengingatkan bahaya kekuasaan yang tidak diawasi dapat berubah menjadi absolut dan korup.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh elemen bangsa menjaga persatuan dan memperkuat kerja sama lintas suku, agama, ras, dan golongan. “Hanya dengan persatuan dan kerja sama yang solid, kita dapat menghadapi tantangan global dan mewujudkan Indonesia yang lebih kuat dan mandiri,” tambahnya.

Harapan untuk Indonesia ke Depan

Sidang tahunan ini ditutup dengan refleksi bersama mengenai arah pembangunan bangsa. Presiden berharap agar Indonesia terus maju, sejahtera, serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.

Dengan antusiasme publik yang tinggi, pidato Presiden Prabowo Subianto diharapkan menjadi inspirasi dan dorongan semangat bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus berkontribusi demi kemajuan bangsa.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button