News

Pengakuan Mantan Istri Pria Asal Bengalon Pemukul Warga Bontang yang Dilandasi Cemburu Buta

Loading

Pengakuan Mantan Istri Pria Asal Bengalon Pemukul Warga Bontang yang Dilandasi Cemburu Buta
Kasus pemukulan yang dilakukan pria asal Bengalon terhadap warga Bontang kini berlanjut di kepolisian. (Ilustrasi)

Pengakuan Mantan Istri Pria Asal Bengalon Pemukul Warga Bontang yang Dilandasi Cemburu Buta. Selama menikahi pelaku, kehidupan rumah tangga Mira tidaklah romantis. Pelaku kerap memberikan perlakuan kasar padanya, bahkan terang-terangan melakukan perselingkuhan.

Akurasi.id, Bontang – Beberapa waktu lalu seorang warga Tanjung Laut, Bontang Selatan, mengalami kasus penganiyaan saat melakukan kegiatan kopdar di Cafe Kampung Kita, yang berada di Jalan Mulawarman, RT 02, RW 1, Desa Sepaso Barat, Bengalon, Kutai Timur, Sabtu (26/06/2021). Buntut dari penganiayaan tersebut, korban mengalami luka lebam di bagian wajah. Dan pelaku berhasil diringkus Polsek Bengalon.

Menurut pengakuan mantan istri pelaku, sebut saja dia Mira (bukan nama sebenarnya), pelaku memang dikenal memiliki sifat tempramental. Terbukti, selama menikah kehidupan rumah tangganya tidaklah romantis. Pelaku kerap memberikan perlakuan kasar padanya. Bahkan pelaku pernah secara terang-terangan melakukan perselingkuhan.

“Waktu kami masih pasangan suami istri, dia sering ngomong kasar ke saya. Dia juga sering berbuat kasar. Pernah juga dia selingkuh sama perempuan lain,” ujarnya saat dihubungi Akurasi.id melalui sambungan telepon, Selasa (29/06/2021).

Jasa SMK3 dan ISO

Setelah bercerai pun, pelaku masih sering mengunjungi Mira. Bahkan, beberapa kali dia mengajak mantan istrinya itu untuk rujuk. Namun Mira menolaknya. “Sering dia ngajak balikan. Tapi saya enggak pernah mau,” tukasnya.

Sebelum menikah dengan Mira, pelaku berstatus duda anak dua. Pun hubungan rumah tangga mereka hanya berjalan kurang dari setahun. Agustus 2020 lalu merupakan akhir dari kisah pernikahan mereka. Kendati sudah lama bercerai, mantan suaminya itu masih tidak senang apabila ada pria lain yang mendekati Mira.

Terkait adanya kabar kedekatan Mira dengan teman korban. Mira mengaku tidak memiliki hubungan istimewa dengan korban, maupun teman korban. Hubungan mereka hanya sebatas teman sesama klub motor. Pun demikian mereka hanya melakukan video call (VC) bersama sebanyak 2-3 kali.

“Saya hanya VC sama mereka dua sampai tiga kali. Yang kami bahas juga hanya seputar acara kopdar. Tidak ada yang aneh,” terangnya.

Mira bilang, seminggu sebelum acara berlangsung, dia memang kerap menghubungi teman-teman klub motornya yang ada di luar kota. Bukan hanya korban, tapi hampir semua temannya dia hubungi. Pasalnya saat itu acara kopdar klub motor IMO Kaltimtara akan diadakan di Kecamatan Bengalon.

Mira bercerita, kejadian bermula beberapa hari sebelum acara kopdar. Saat itu, sekira pukul 07.00 Wita. Dia tengah tertidur di ruang tamu sembari memutar video YouTube. Tak lama, pelaku berkunjung ke rumah Mira. Pintu rumahnya dalam kondisi tidak terkunci. Pelaku pun masuk, dan mengambil handphone milik Mira.

Pelaku kemudian memeriksa gawai mantan istrinya itu. Kemudian membuka riwayat panggilan di WhatsApp. Alhasil, pelaku melihat beberapa panggilan video bersama korban. Tanpa sepengetahuan Mira, pelaku menyalin nomor kontak milik korban. Dan langsung menghubungi korban secara pribadi.

Saat dihubungi pelaku, korban berusaha menjelaskan, bahwa mereka tidak memiliki hubungan apa-apa. Kendati demikian, pelaku tetap tidak percaya dengan penjelasan korban. Melalui percakapan pelaku dan korban di handphone. Muncul kesepakatan akan bertemu di acara kopdar tersebut. Awalnya korban berniat baik, lantaran ingin memberikan penjelasan secara rinci kepada pelaku.

Akan tetapi, saat bertemu korban tidak sempat memberikan penjelasan. Pelaku yang saat itu ditunggangi emosi berlebih, langsung melayangkan bogem mentah ke wajah korban. Alhasil, terjadilah perkelahian. “Korban ini bermaksud baik, ingin memberi klarifikasi kepada pelaku. Bahwa dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan saya,” kata Mira.

Melihat temannya dipukuli, para anggota komunitas motor itu seketika keluar bersamaan. Pelaku yang takut dan merasa akan dikeroyok, kemudian melarikan diri. Dengan menghadang kendaraan yang melintas di jalanan.

Tanpa sepengetahuan pelaku, ternyata saat perkelahian berlangsung handphone milik pelaku terjatuh di lokasi kejadian. Alhasil, korban menyerahkan handphone tersebut kepada pihak berwajib, untuk dijadikan sebagai barang bukti.

Saat malam tiba, sekira pukul 22.00 Wita, pelaku mendatangi kediaman Mira, untuk sekadar meminta izin. Pasalnya, pelaku berencana ingin meninggalkan Bengalon. “Dia izin mau pergi. Dia berpesan supaya saya bisa menjaga diri dengan baik,” tukasnya.

Tak lama berselang dua orang teman korban juga datang ke rumah Mira. Mengetahui hal itu, pelaku panik dan langsung bersembunyi di dapur rumah. Akan tetapi saat teman korban bertanya apakah pelaku berada di dalam, Mira menjawab dengan mengatakan bahwa pelaku benar sedang bersembunyi di dalam rumah.

Salah satu teman korban kemudian menghubungi pihak kepolisian. Hanya berselang beberapa menit, aparat kemudian berhasil meringkus pelaku. Mira merasa sangat kecewa dengan perlakuan pelaku kepada korban. Menurutnya, cemburu yang dirasakan pelaku memanglah hal wajar. Akan tetapi, tindakan yang dilakukan pelaku begitu memalukan. Dia hanya bisa berharap, dengan ditangkapnya pelaku dapat memberikan pelajaran. Agar kedepannya pelaku bisa berubah ke arah yang lebih baik. (*)

Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button