Kabar Politik

Pastikan Penerima Sehat, Andi Faizal Sarankan Rapid Antigen Sebelum Vaksin

Loading

Pastikan Penerima Sehat, Andi Faizal Sarankan Rapid Antigen Sebelum Vaksin
Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam. (Rezki Jaya/Akurasi.id)

Pastikan penerima sehat, Andi Faizal sarankan rapid antigen sebelum vaksin. Hal ini menghindari pasien positif Covid selama vaksinasi.

Akurasi.id, Bontang – Vaksinasi dosis kedua kembali digelar untuk pekerja sektor publik di Bontang di Auditorium 3D, Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara. Salah satu sasaran vaksin kali ini yakni Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang.

Tetapi, sejumlah anggota DPRD Bontang tidak ikut vaksinasi dosis kedua ini lantaran terpapar Covid-19. Walaupun mereka sudah menerima dosis pertama, Selasa (2/3/2021) lalu.

Menurut Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam, anggota dewan yang terpapar Covid-19 akibat makan siang bersama.

Jasa SMK3 dan ISO

“Informasi yang saya dapat begitu, sebelum kunjungan lapangan, salah seorang di Komisi III habis antar keluarga yang kena Covid-19. Pas makan siang bareng, dia kemudian ngomong. Barulah diadakan tracing dan beberapa dari mereka positif,” beber Andi Faizal saat ditemui awak media usai mengikuti vaksinasi dosis kedua, Jumat (19/3/2021).

Atas dasar kejadian tersebut, Andi Faizal menyarankan agar sebelum divaksin, masyarakat yang menjadi calon penerima mesti dites antigen dulu. Tentu ini berguna untuk mengetahui benar kondisi calon penerima vaksin tidak dalam keadaan terpapar Covid-19.

“Itu dilakukan agar diketahui, apakah calon penerima vaksin itu statusnya negatif atau malah positif Covid-19. Sebab tak menutup kemungkinan, dari ratusan orang yang menerima vaksin, beberapa di antaranya divaksin ketika positif Covid-19. Kita kan tidak tahu. Makanya saya sarankan lebih baik antigen dulu sebelum vaksin. Supaya vaksin ini enggak terbuang cuma-cuma juga,” jelas Andi Faizal.

Dia menyarankan untuk penganggaran tes antigen calon penerima vaksin, dana diambil dari hasil refocusing.

“Untuk segala hal terkait Covid-19, semisal penanganan kesehatan atau pemulihan ekonomi nasional. Ini kan Sekretaris Daerah Bontang masih paparkan soal refocusing. Tapi yang jelas realisasinya sekitar Rp 210 miliar. Bisa diambil di situ untuk antigen, agar tidak dibebankan kepada calon penerima vaksin,” tutupnya. (*)

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Rachman Wahid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button