
Akurasi.id. Probolinggo – Tragedi mengerikan terjadi di jalur Pantura Probolinggo, Jawa Timur, tepatnya di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, yang menewaskan pasangan suami istri yang merupakan dokter. Insiden pada Minggu sore itu melibatkan sebuah motor gede (moge) Harley-Davidson yang tidak terdaftar dan dua kendaraan lain, memperlihatkan bahaya yang masih mengintai pengguna jalan.
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.30 WIB ketika jalur Pantura sedang ramai dilalui pengendara yang hendak kembali ke rutinitas mereka pasca-liburan. Menurut laporan Kepolisian Daerah Jawa Timur, moge Harley-Davidson yang dikendarai oleh dr. Abdul Aziz, SP. OT dan istrinya dr. Erysha Kartika A, terlibat dalam kecelakaan beruntun yang juga melibatkan dua motor Yamaha Nmax dan sebuah Toyota Innova.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, dalam keterangan persnya, menyatakan bahwa moge yang dikendarai pasangan dokter tersebut tidak terdaftar dalam sistem Electronic Registration and Identification (ERI). Ini menambah kompleksitas dalam penyelidikan, mengingat motor dengan plat nomor B 6363 ZN itu seharusnya tidak beroperasi di jalan raya.
Analisis TKP dan Kesaksian
Tim olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dipimpin oleh Komarudin bersama Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani, mencatat bahwa posisi akhir moge menunjukkan adanya indikasi kecepatan tinggi. Motor ditemukan terpental sejauh 38 meter dari titik tabrakan pertama, sebuah indikasi bahwa motor melaju kencang sebelum akhirnya bertabrakan.
Saksi mata di lokasi, yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan bahwa kecelakaan bermula ketika seorang pengendara motor Nmax berwarna silver mencoba menyeberang jalan secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan pengendara moge yang di belakangnya, termasuk dr. Abdul Aziz, melakukan pengereman mendadak yang berujung pada kehilangan kendali dan tabrakan.
Dampak dan Respons Kecelakaan
Kecelakaan ini bukan hanya merenggut nyawa dua orang, tetapi juga meninggalkan luka bagi keluarga dan rekan-rekan korban yang ditinggalkan. dr. Abdul Aziz dan dr. Erysha Kartika A dikenal sebagai dokter yang berdedikasi di RSUD Grati, dan kepergian mereka menyisakan duka mendalam bagi komunitas medis dan pasien yang pernah mereka layani.
Pihak kepolisian dan pemerintah setempat telah menyatakan akan mengambil langkah lebih tegas dalam mengawasi kendaraan yang tidak terdaftar. Sementara itu, komunitas pengendara Harley-Davidson lokal diingatkan kembali tentang pentingnya mematuhi aturan lalu lintas dan memiliki dokumen kendaraan yang valid.
Upaya Pencegahan Kecelakaan
Kecelakaan tragis ini menjadi pengingat penting tentang keamanan berkendara. Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim telah mengumumkan serangkaian tindakan, termasuk peningkatan patroli di jalur-jalur utama dan penyuluhan keselamatan berkendara. Ini adalah upaya untuk mengurangi kejadian serupa di masa depan dan memastikan bahwa setiap pengendara, baik roda dua maupun roda empat, dapat beroperasi dengan aman di jalan raya.
Imbauan
Kecelakaan di Probolinggo ini menjadi cerminan dari serangkaian masalah yang lebih luas dalam sistem transportasi kita, mulai dari pengawasan kendaraan yang kurang ketat hingga perilaku pengendara yang terkadang mengabaikan keselamatan. Melalui tragedi ini, diharapkan semua pihak dapat berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman bagi semua.
Kecelakaan yang merenggut nyawa dua dokter di Probolinggo adalah peringatan keras bagi kita semua tentang pentingnya kepatuhan pada hukum lalu lintas dan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam berlalu lintas. Semoga dengan upaya bersama, kita dapat mencegah tragedi serupa di masa depan.(*)
Penulis: Ani
Editor: Ani