HeadlineTrending

Gunung Lewotobi Meletus, BNPB Angkat Bicara

Loading

Akurasi, Nasional. NTT, 10 Januari 2024. Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi pada Rabu (10/1/2024). Erupsi ini mengakibatkan kolom abu vulkanik setinggi kurang lebih 2.000 meter dari kawah gunung. Menanggapi peristiwa ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut angkat bicara, memberikan informasi, dan menginstruksikan langkah-langkah pengamanan kepada masyarakat.

Kronologi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat pada pukul 07.34 WITA, menurut laporan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat, dengan intensitas tebal yang condong ke arah utara dan timur laut. Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi, Herman Yosef S Mboro, menyatakan bahwa erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47 milimeter dan durasi sementara lebih kurang 16 menit 40 detik.

Sebelumnya, pada 9 Januari 2024, PVMBG telah meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada pukul 23.00 WITA. Instruksi evakuasi dan pengamanan wilayah sekitar telah diberikan oleh otoritas setempat.

Respons BNPB Terhadap Erupsi Gunung Lewotobi

Kepala BNPB, Abdul Muhari, turut memberikan pernyataan terkait erupsi Gunung Lewotobi. Dalam konferensi pers Disaster Briefing pada Senin (8/1/2024), Muhari menegaskan pentingnya masyarakat berhati-hati terhadap informasi bencana alam, terutama jika sumber informasinya tidak jelas. Hal ini berkaitan dengan adanya informasi palsu atau hoaks yang menyebutkan prediksi letusan Gunung Lewotobi pada 7 atau 8 Januari 2024. Muhari menegaskan bahwa prediksi bencana geologi dan vulkanologi merupakan kewenangan PVMBG, bukan BNPB atau Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Jasa SMK3 dan ISO

Tindakan Pengamanan dan Evakuasi

Setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, BNPB bersama dengan PVMBG dan otoritas setempat menginstruksikan serangkaian tindakan pengamanan dan evakuasi. Warga di sekitar Gunung Lewotobi diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut-utara. Instruksi ini mencakup juga pengunjung dan wisatawan.

Masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, terutama jika terjadi hujan abu. Jika harus keluar rumah, disarankan untuk menggunakan masker dan pelindung mata. Otoritas setempat dan tim tanggap darurat terus memantau situasi dan memberikan pembaruan kepada masyarakat secara berkala.

Pencegahan Dampak Psikologis

Selain aspek fisik dan keamanan, BNPB juga memberikan perhatian khusus terhadap dampak psikologis masyarakat. Muhari menyampaikan bahwa informasi hoaks, terutama di daerah yang dilanda bencana, dapat mempengaruhi psikis masyarakat. Beberapa dampaknya termasuk kepanikan, pengungsian yang tidak perlu, dan ketidakpastian yang berkepanjangan.

BNPB mengimbau agar masyarakat tidak mempercayai berita mengenai bencana yang tidak jelas sumbernya. Pemerintah daerah diharapkan senantiasa aktif dalam memberikan informasi yang benar dan melakukan klarifikasi terhadap informasi hoaks. Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif pada psikis masyarakat dan membantu dalam penanganan situasi darurat.

Evaluasi dan Reaksi Terhadap Penutupan Rute Penerbangan

Penutupan sementara rute penerbangan dari Kupang ke Bandara Gewayantana Larantuka juga menjadi perhatian BNPB. Dalam penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi, BNPB bekerja sama dengan PT. Angkasa Pura I dan Airnav untuk memastikan keamanan penerbangan. Penilaian kondisi di lapangan dan hasil paper test akan menjadi dasar untuk membuka kembali rute penerbangan tersebut.

GM Airnav Kupang, I Nyoman Oka Wirana, menjelaskan bahwa paper test akan dilakukan setiap enam jam sekali, dan bandara dapat dibuka kembali jika hasilnya tidak menunjukkan adanya abu vulkanik. Ini merupakan langkah yang diambil untuk memastikan keselamatan penerbangan dan menghindari potensi risiko terkait dengan abu vulkanik.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah memicu respons cepat dari BNPB dan otoritas terkait. Instruksi evakuasi, tindakan pengamanan, dan pemantauan terus dilakukan untuk mengurangi dampak yang mungkin timbul. Pengamanan wilayah sekitar gunung dan langkah-langkah pencegahan di bidang penerbangan menjadi prioritas untuk menjaga keselamatan masyarakat. Sementara itu, BNPB terus mengingatkan agar masyarakat selalu mengikuti informasi resmi dari otoritas terkait demi keamanan dan kesejahteraan bersama.(*)

Editor: Ani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button