PeristiwaTrending

Fenomena Salat Tarawih Berhadiah Uang di Malang, Ribuan Jemaah Memadati Masjid Al Ilyas

Kemacetan dan Pengamanan di Sekitar Masjid Al Ilyas

Loading

Malang, Akurasi.id – Sebuah fenomena unik terjadi di Kabupaten Malang selama bulan Ramadan. Ribuan jemaah berbondong-bondong mendatangi Masjid Al Ilyas di Dusun Penjalinan, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, untuk melaksanakan salat Tarawih berjemaah. Uniknya, setiap jemaah yang hadir mendapatkan uang tunai Rp 20.000 setelah salat.

Ribuan Jemaah Memenuhi Masjid Hingga ke Jalan Raya

Kegiatan salat Tarawih di Masjid Al Ilyas menjadi viral di media sosial karena membludaknya jemaah yang hadir setiap malam. Banyaknya orang yang datang membuat masjid tidak mampu menampung seluruh jemaah, sehingga mereka harus melaksanakan salat hingga ke trotoar dan bahu jalan nasional Malang-Lumajang sepanjang sekitar 500 meter.

Lantaran jumlah jemaah yang sangat besar, arus lalu lintas di sekitar lokasi masjid menjadi padat, bahkan kerap mengalami kemacetan total usai salat. Untuk mengatasi kondisi tersebut, aparat kepolisian, TNI, serta ormas Banser NU dikerahkan guna membantu mengatur lalu lintas dan memastikan keamanan.

Hadiah Uang dan Undian Umrah, Daya Tarik Utama

Selain ingin beribadah, banyak jemaah datang karena adanya pembagian uang tunai sebesar Rp 20.000 per orang setelah salat Tarawih. Dana tersebut berasal dari seorang pengusaha rokok setempat, Haji Sulaiman, yang rutin memberikan sedekah selama bulan Ramadan.

Jasa SMK3 dan ISO

Tidak hanya uang tunai, Masjid Al Ilyas juga mengadakan undian umrah bagi para jemaah yang hadir secara konsisten selama bulan Ramadan. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, bahkan banyak yang datang dari berbagai kecamatan di Kabupaten Malang dan sekitarnya.

Jemaah Datang dari Berbagai Daerah

Salah satu jemaah, Abdi Sujatmiko, mengungkapkan bahwa dirinya rela menempuh perjalanan sekitar 10 kilometer dari Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, demi bisa salat di masjid ini. “Saya sampai ngobrol dengan jemaah dari Kepanjen dan Turen. Mungkin saya bukan yang paling jauh,” katanya.

Jemaah lain, Alfan dari Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, juga mengonfirmasi bahwa setiap jemaah mendapatkan uang setelah salat. “Saya salat di sini sejak hari pertama Ramadan. Tidak sendiri, tapi bersama keluarga dalam satu rombongan mobil,” ungkapnya.

Bahkan, tidak sedikit jemaah yang datang secara berombongan menggunakan mobil, pikap, hingga bus. Fenomena ini pun terus terjadi sejak Ramadan tahun sebelumnya, di mana pembagian uang dilakukan selama satu bulan penuh.

Pengamanan dan Dampak Sosial

Karena semakin viral dan menarik ribuan orang, pelaksanaan salat Tarawih di Masjid Al Ilyas mendapatkan perhatian khusus dari pihak berwenang. Untuk menjaga ketertiban, aparat keamanan dikerahkan setiap malam.

Di sisi lain, kegiatan ini juga memunculkan pro dan kontra di masyarakat. Sebagian orang mengapresiasi inisiatif Haji Sulaiman dalam berbagi rezeki, sementara yang lain menyoroti dampak kemacetan yang ditimbulkan akibat membeludaknya jemaah.

Kegiatan salat Tarawih berhadiah uang di Masjid Al Ilyas menjadi fenomena langka yang jarang terjadi di Indonesia. Dengan adanya hadiah uang dan undian umrah, masjid ini mampu menarik perhatian ribuan orang setiap malam selama bulan Ramadan. Terlepas dari kontroversinya, fenomena ini menunjukkan bahwa kebaikan dan sedekah bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dalam beribadah.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button