Catatan dari Podcast Rusmadi, Benahi DAS, Pemkot Samarinda Harus Jadi Panglima Tertinggi
Mislan: Membenahi Pemukiman yang Berada di Atas Sempadan Sungai Juga Wajib Dilakukan

![]()

Akurasi.id, Samarinda – Solusi banjir Samarinda ada pada perbaikan dan pembenahan DAS atau daerah aliran sungai. Itu adalah salah satu poin yang dikupas dalam Podcast Ngobrol Hepi (Ngopi) bareng Bakal Calon Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso bersama Dosen Fakultas Kehutanan Bernalus Saragih, Jumat (19/6/20) malam.
baca juga: Bedah Samarinda Lewat Podcast, Rusmadi Ajak Masyarakat Terbuka Lihat Persoalan Banjir
Podcast Ngopi bareng Rusmadi dengan tema DAS Sungai Karang Mumus (SKM) sebagai Benteng Pertama Banjir Samarinda, itu berlokasi di Tongkrongan Kopi Dalam Hati, Jalan Wahid Hasyim ll, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara.
Dalam pembahasan itu, Rusmadi sebagai host atau pembawa acara menghadirkan dua orang narasumber berkompeten di bidangnya masing-masing, yakni Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (ForDAS) Kaltim 2015 -2020, Mislan dan Dosen Fakultas Kehutanan, Bernalus Saragih.
Dalam podcast berdurasi 40 menit itu, kedua narasumber memberikan pandangan mereka terkait banjir menahun yang acap menjadi momok bagi masyarakat Kota Tepian –sebutan Samarinda. Menurut Mislan, DAS hulu Sungai Karang Mumus berperan penting dalam pengendalian banjir di Samarinda.
Selain itu, hal lain yang juga wajib dibenahi jika Samarinda terbebas dari jeratan banjir tahunan, adalah dengan membenahi pemukiman yang berada di atas sempadan sungai. Karena hampir sepanjang SKM telah berdiri rumah-rumah warga.
“Kalau cuman mengurusi sungainya saja tetap saja banjir, selama ini kita disibukan hanya membahas sisi sungai namun tidak keselurahannya seperti pemukimaman di pinggir sungai, dan lahan pertambanganan,” jelasnya.
Hal senada diucapkan Dosen Fakultas Kehutanan Bernalus Saragih. Sebagai pemerhati lingkungan, Bernalus mengatakan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tidak berdaya menghadapi penambang liar yang sering tidak melakukan kewajibanya seperti reklamasi pasca tambang.

Walaupun bukan penyebab utama banjir, namun dirinya menilai bahwa hal semacam itu sebagai salah satu penyebab banjir. “Pemkot Samarinda seharusnya berani tegas dalam menindak penambang nakal yang tidak menjalankan kewajibanya,” imbuhnya.
“Pemkot Samarinda harus jadi panglima tertinggi dan tidak ada panglima-panglima lain, sebab jika ada panglima lain pasti ada pelaku tambang yang berani melawan aturan hukum,” tambahnya.
Di ujung podcast, Rusmadi menyampaikan, semoga apa yang dibahas terkait persoalan banjir dalam kesempatan itu, menjadi pembelajaran bersama kepada semua masyarakat agar persoalan menahun ini dapat terselesaikan.
“Ke depan bukan hanya banjir yang akan kami bahas, tetapi juga isu-isu atau juga permasalahan yang sedang terjadi di Samarinda. Kami tidak cuman sekadar membahas permasalahan yang ada, tetapi juga sebagai pekerjaan rumah saya dan Pak Andi Harun bila dipercaya memimpin Kota Samarinda,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin









