Catat!!! Jika Jadi Bupati Kutim, Ini 3 Persoalan Pembangunan yang Mau Dituntaskan Mahyunadi
Bila Direstui dan Diamanatkan Masyarakat, Siap Mewakafkan Diri Sepenuhnya untuk Kemajuan Kutim


Akurasi.id, Sangatta – Maju sebagai bakal calon bupati Kutai Timur (Kutim) di Pilkada Serentak 2020, Mahyunadi membawa segudang mimpi yang ingin direalisasikan untuk mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan di daerah itu. Dari sekian mimpi itu, ada 3 hal yang masuk dalam daftar skala prioritas yang ingin dituntaskan Mahyunadi.
baca juga: Restui Duet Mahyunadi-Kinsu, Mahyudin: Kutim Butuh yang Punya Ide dan Gagasan
Ketiga prioritas yang dimaksud pria yang karib disapa Yunat ini, pertama, menuntaskan seluruh utang-utang proyek pembangunan di Kutim dan membawa keluar daerah tersebut dari persoalan defisit menahun yang mendera selama beberapa tahun terakhir.
Menurut dia, penting untuk menuntaskan itu. Sebab, roda pembangunan dan pemerintahan tidak akan dapat berjalan dengan baik serta maksimal, ketika pemerintah masih memiliki utang proyek pembangunan. Terlebih jika pemerintah harus tersandera oleh defisit anggaran.
“Insyaallah, jika Allah memberikan amanah kepada saya sebagai bupati Kutim, jika memang masih ada utang-utang proyek, akan kita tuntaskan pada tahun pertama. Begitu juga dengan defisit anggaran yang sering kita dengar, insyaallah tidak akan terjadi lagi ke depan,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Hal kedua yang ingin dituntaskan pria yang pernah menjabat ketua DPRD Kutim itu, yakni memenuhi setrum listrik yang layak dan memadai dari mulai daerah pesisir hingga pedalaman. Sebagai bagian dari kebutuhan mendasar masyarakat, dia menilai, memang sudah sewajarnya masyarakat Kutim mendapatkan hal itu.
Keinginan itu juga bukan tanpa disertai alasan kuat. Menurutnya, Kutim sebagai salah satu kabupaten yang memiliki sumber daya alam yang begitu melimpah, sudah sewajarnya pemerintah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi, hampir di semua kecamatan di Kutim terdapat perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi, utamanya perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Dengan potensi yang begitu besar itu, tinggal bagaimana pemerintah ke depan memaksimalkannya. Di sisi lain, keberadaan layanan listrik yang baik dan memadai, tidak hanya untuk kebutuhan penerangan, tetapi juga sangat bermanfaat untuk mendorong ekonomi masyarakat, terutama ekonomi rumah tangga.
“Selain dengan memaksimalkan semua potensi yang ada di dalam Kutim, saya kira kita bisa menjalin kerja sama dengan PT PLN. Karena ketersediaan listrik di Kaltim saat ini cukup besar. Tinggal bagaimana menyiapkan jaringannya. Nah, di sini perlu ada kerja sama yang baik antara Pemerintah Kutim dengan PT PLN,” tutur Mahyunadi.
Prioritas ketiga yang bakal menjadi fokus Mahyunadi jika menjadi bupati Kutim, ialah mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur jalan, baik di kawasan pesisir maupun daerah pedalaman Kutim. Karena menurut dia, harus diakui, kalau ketersediaan infrastruktur yang baik dan memadai, menjadi syarat untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Ketika akses antar desa, kecamatan hingga kabupaten tersedia dengan baik, maka geliat ekonomi dapat didorong. Di sisi lain, kesenjangan harga komoditas barang dan bahan pokok antara daerah perkotaan dengan wilayah pesisir dan pedalaman dapat ditekan. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat dipacu dengan lebih cepat.
“Untuk anggarannya, saya kira kita memiliki cukup banyak spot yang bisa diperjuangkan. Untuk infrastruktur berskala besar, kita tidak akan menggunakan APBD Kutim, tetapi akan kita perjuangkan lewat APBD Kaltim maupun APBN. Tinggal bagaimana komitmen dan keseriusan kita memperjuangkan itu,” jelasnya.
Karenanya, Mahyunadi memastikan dan meyakinkan, jika dipercayakan sebagai bupati Kutim, maka dia akan mewakafkan diri untuk mengabdikan diri membangun Kutim. Karena keinginannya maju di Pilkada Kutim 2020, semata-mata karena panggilan masyarakat dan hati untuk membawa pembangunan Kutim ke arah yang lebih baik lagi.
“Saya mohon doa dan restu dari seluruh masyarakat Kutim, insyaallah jika saya menjadi bupati, maka saya siap mewakafkan diri untuk membangun Kutim. Untuk membawa Kutim menjadi salah satu daerah maju tidak hanya di Kaltim, tetapi juga di Indonesia,” tandasnya. (*)
Penulis/Editor: Dirhanuddin