
Akurasi.id – Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda Kelurahan Rua, Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate, pada Minggu dini hari (25/8/2024). Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIT, disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Ternate sejak Sabtu malam (24/8/2024).
Samsudin Senen, salah satu warga yang selamat, mengisahkan detik-detik saat banjir bandang menghantam daerahnya. “Saya dengar ada bunyi gemuruh. Saya cek di belakang rumah, saya lihat batu, air, dan lumpur tertahan,” ujarnya. Samsudin segera membangunkan istri dan anaknya untuk menyelamatkan diri. Meski mereka berhasil selamat, rumahnya kini terendam lumpur tebal, dan rumah di sebelahnya tersapu banjir.
Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan setempat terus melakukan pencarian terhadap korban yang hilang. Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Basarnas Ternate, Bram Madya Temara, menyebutkan bahwa proses pencarian terkendala oleh endapan lumpur yang sangat tebal, sehingga memerlukan bantuan dua ekskavator untuk mengangkat material berat. “Sejauh ini korban meninggal yang sudah dievakuasi ada 11 orang, dan satu orang masih dalam proses penggalian,” jelas Bram.
Selain korban jiwa, banjir bandang ini juga menyebabkan putusnya akses jalan yang menghubungkan Kelurahan Rua dengan Kelurahan Kastela serta jalan lingkar Kota Ternate. Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Ternate, AKP Umar Kombong, menyatakan bahwa kendaraan tidak bisa melintas dan harus memutar balik. “Pembersihan material sisa banjir masih dilakukan dengan alat berat oleh pihak terkait,” ujarnya.
Hingga saat ini, jumlah pasti rumah yang rusak dan korban lainnya masih belum terdata sepenuhnya. Namun, semua korban luka sudah dievakuasi ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Bencana banjir bandang ini menjadi pengingat bagi warga Ternate dan sekitarnya untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama saat musim hujan tiba.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy