
![]()
Akurasi.id – Bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara sejak Sabtu (22/11) hingga Selasa (25/11). Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi daerah dengan dampak terparah akibat cuaca ekstrem yang menerjang kawasan pantai barat Sumut yang langsung menghadap ke Samudera Hindia.
Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu menjelaskan bahwa curah hujan tinggi beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama terjadinya bencana ini. “Informasi sementara, empat korban jiwa dan ribuan rumah terendam banjir,” ujar Masinton melalui akun Instagram resminya, Rabu (26/11/2025).
Pemerintah daerah bersama Basarnas, TNI, dan Polri telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi warga, menyiapkan dapur umum, serta layanan kesehatan di berbagai titik pengungsian.
Tak hanya Tapanuli Tengah, banjir bandang dan longsor juga menerjang Sibolga, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Tapanuli Utara, Nias Selatan, hingga Padangsidimpuan. Akses komunikasi dan jalur nasional menuju beberapa daerah sempat terputus akibat material longsor dan luapan sungai.
Masinton mengungkapkan, banjir bandang di Tapanuli Tengah dan Sibolga berlangsung dengan arus yang sangat kuat hingga hampir menenggelamkan atap rumah warga. Material kayu dan batang pohon terbawa arus, memperparah kerusakan infrastruktur dan permukiman.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara melaporkan total 13 korban meninggal dunia akibat rangkaian bencana ini. Sembilan korban di antaranya berasal dari Kabupaten Tapanuli Selatan meliputi enam orang di Kecamatan Batangtoru, satu di Kecamatan Sipirok, dan satu di Angkola Barat. Empat korban lainnya merupakan warga Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah, yang tertimbun material longsor di dalam rumahnya.
Selain korban meninggal, BPBD juga mencatat 37 warga mengalami luka-luka serta tiga orang masih hilang di Tapanuli Selatan. Di Tapanuli Tengah, jumlah korban dan kerusakan masih dalam proses pendataan.
Kerusakan fisik akibat bencana ini pun cukup besar. Di Tapanuli Selatan, terdapat 330 unit rumah rusak 12 rusak berat, enam rusak sedang, dan 312 rusak ringan serta satu sekolah turut terdampak. Di Mandailing Natal, sebanyak 561 kepala keluarga atau 2.244 jiwa mengungsi, 13 rumah rusak berat, satu sekolah rusak, dan 85 hektare lahan pertanian terendam banjir.
Tapanuli Utara melaporkan lima rumah rusak berat, 64 rusak ringan, empat titik jalan rusak, satu jembatan terputus, dan 19 kepala keluarga terpaksa mengungsi. Sementara di Nias Selatan satu rumah rusak berat dan satu ruas jalan terganggu. Adapun di Padangsidimpuan, satu warga dinyatakan hilang dan 220 jiwa mengungsi.
BPBD Sumut mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy










Trăiește pasiunea pentru sportul rege la intensitate maximă. Îți punem la dispoziție o ofertă completă pentru cele mai importante campionate și competiții internaționale. Alege-ți favoriții, analizează statisticile și plasează biletul câștigător simplu și rapid.
Vezi toate meciurile disponibile aici:
https://www.favbet.ro/ro/sports/sport/soccer/