News

Seorang Nenek Terpanggang saat 10 Rumah Terbakar di Sangatta

Loading

Keluarga korban sedang mencari sisa barang berharga pascakebakaran di Gang Anggrek, Teluk Lingga, Kutim. (Ella Ramlah/Akurasi.id)

Akurasi.id, Sangatta– Kebakaran kembali terjadi di Kutai Timur (Kutim) tepatnya di Gang Anggrek, Kelurahan Teluk Lingga, Sangatta Utara, Senin (23/9/19) sekira pukul 04.35Wita. Api yang merembet hingga ke Gang H Hamsyah itu mengakibatkan sebanyak 10 rumah ludes terbakar. Tidak hanya itu, dalam kebakaran itu, seorang nenek pun ikut menjadi korban.

Hermanto, salah seorang saksi, menjelaskan, kalau Mariah atau yang biasa disapa Nenek Inur itu meninggal diusia 87 tahun dalam kondisi terkurung di dalam rumah saat peristiwa kebakaran terjadi.

“Nenek Inur ini sudah pikun dan suka jalan, khawatir hilang. Jadi kalau malam pintu rumah dikunci dari luar. Warga pun kesulitan membuka pintu saat hendak menolong,” ungkap dia kepada Akurasi.id, Senin (23/9/19).

Hermanto yang rumahnya ikut terbakar menceritakan kronologis kejadian yang dilihatnya. Menurut dia, saat bangun tidur, ia mendengar suara api di sebelah rumahnya. Namun betapa kagetnya, ternyata api sudah besar melahap kediaman Nenek Inur.

Jasa SMK3 dan ISO

“Setelah melihat api sudah membesar, saya langsung berteriak kebakaran dan membangun beberapa warga, termasuk penghuni rumah barakan milik Pak Isa dan Pak Hamsyah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RT 8 Teluk Lingga menghubungi petugas Pemadam Kebakara Sangatta Utara. Berselang lama setelah itu, petugas pemadan tiba di lokasi. “Saat itu api sudah melahap beberapa bangunan terlebih kediaman Nek Inur sudah habis terbakar,” terang Hermanto.

 

Foto Almarhumah Nenek Inur salah satu korban jiwa yang ikut terpanggang saat kebakaran. (Istimewa)

Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan menerangkan, kebakaran yang terjadi di subuh dini hari menghanguskan 4 bangunan yakni milik Jabal, Isa, Mariah dan barakan milik Hamsyah.

“Ada 4 bangunan yang terbakar, dan diketahui nenek Inur berusia 87 tahun menjadi korban,” terang kapolres.

Sulitnya akses menuju lokasi dan kondisi rumah yang berdempetan membuat api sulit dikendalikan dan mudah menjalar.

“Rumah padat penduduk, kebetulan gang sempit, jadi mobil pemadam agak kesulitan mengakses lokasi kebakaran,” tambahnya.

Petugas pemadam kebakaran menurunkan 3 unit mobil untuk mengendalikan si jago merah. Sejauh ini, sebanyak 10 rumah penduduk hangus terbakar. Pihaknya juga belum bisa memastikan estimasi kerugian tersebut. Namun, Teddy hanya memastikan 1 korban jiwa dalam peristiwa ini.  “Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan,” tutupnya. (*)

Penulis: Ella Ramlah
Editor: Yusuf Arafah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button