Kabar Politik

Program Produta bagi RT Terancam Hilang, Amir Tosina: Kami Miris Mendengarnya

Loading

Program Produta bagi RT Terancam Hilang, Amir Tosina: Kami Miris Mendengarnya
Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina saat menyampaikan kritikannya atas rencana hilangnya Produta bagi RT. (Dok Humas DPRD Bontang)

Program Produta bagi RT Terancam Hilang, Amir Tosina: Kami Miris Mendengarnya. Padahal program ini dinilai cukup berhasil dan jadi identitas pembangunan di Kota Bontang. Wali Kota Basri Rase sendiri memiliki alasan tersendiri atas hal itu.

Akurasi.id, Bontang – Suasana rapat DPRD Bontang yang berlangsung pada Senin (17/5/2021) tampak begitu tegang. Hal itu menyusul sejumlah pertanyaan dari para wakil rakyat atas wacana Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk menghilangkan Program Dua Ratus Juta (Produta) bagi setiap RT di daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Taman ini.

Salah satu wakil rakyat yang begitu lantang mempertanyakan itu, yakni Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina. Dia berujar, Produta dapat dikatakan program unggulan yang dimiliki Pemkot Bontang. Program ini bahkan telah banyak dikenal di kabupaten dan kota lainnya di Kaltim. Bahkan sudah menjadi percontohan.

“Kami dari DPRD Bontang sangat prihatin dan miris mendengar keluhan para RT, kalau Produta akan dihilangkan. Ini tentunya akan jadi masalah besar, artinya tidak ada lagi sentuhan pembangunan yang langsung ke lingkungan RT,” ketus Amir Tosina.

Jasa SMK3 dan ISO

Politikus Partai Gerindra ini menyebutkan, Produta merupakan program pembangunan yang telah memiliki landasan hukum yang baik dan bagus. Dari sisi manfaat, juga sudah sangat dirasakan dampak baiknya bagi pembangunan di Kota Taman. Utamanya di tingkat paling bawah, yakni Rukun Tetangga (RT).

“Produta ini harusnya tingkatkan, bukan dikurangi, apalagi dihilangkan. Intinya program ini sangat membantu untuk program pembangunan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Amir Tosina meminta agar dinas-dinas terkait tidak tinggal diam terkait hal itu. Menurutnya, Produta harusnya menjadi program berkelanjutan di kepemimpinan Basri Rase-Najirah sebagai wali kota dan wakil wali kota Bontang. Karena dinilai sudah sangat berhasil.

Hal senada pun ikut diutarakan anggota Komisi II DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang. Dia berujar, meski penghapusan Produta masih sebatas wacana dan belum direkonfirmasi langsung dari Pemkot Bontang, hal yang demikian tetap membuat resah.

“Banyaknya laporan dari RT ke saya, bahwa Produta akan ditiadakan. Jika benar, berarti Pemkot Bontang melanggar. Karena sebelumnya Produta itu diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” ungkapnya.

Pria yang karib disapa BW ini berharap, RPJMD tahun 2021-2024 harus dicermati secara bersama dan benar oleh Pemkot Bontang. Karena jangan sampai ada banyak program yang tidak memiliki sinergitas justru yang dipertahankan. Sementara yang memberikan manfaat bagi masyarakat justru dicoret.

“Ini akan berpengaruh pada mereka yang akan memimpin Bontang di periode selanjutnya. Pemerintah harus konsisten,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Bontang Basri Rase menyampaikan, kalau Produta tidak akan dihilangkan. Hanya akan ada sedikit perubahan dari sisi perencanaan. Diantaranya, yakni mencoba mengutamakan pengelolaan anggarannya untuk membeli alat atau barang jadi. Sebab, rencana itu masuk dalam visi-masinya yakni meningkatkan UMKM.

“Tidak dihilangkan, tetapi rencannya akan lebih ke barang jadi. Bahkan saya bermimpi di setiap kelurahan, memiliki ciri khasnya masing-masing dalam UMKM. Selebihnya saya akan diskusi bersama DPRD terkait Produta ini,” tutup Basri. (*)

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button