Trending

2021 Pembelajaran Tatap Muka, Begini Sistem Sekolah di Bontang

Loading

2021 Pembelajaran Tatap Muka, Begini Sistem Sekolah di Bontang
Proses belajar dan mengajar di SMK YKPP Bontang sebelum pandemi Covid-19 memanfaatkan teknologi. (Ist)

2021 pembelajaran tatap muka, begini sistem sekolah di Bontang. Diantaranya SMK YKPP dan SMAN 2 Bontang, yang tengah bersiap membuka kembali proses belajar mengajar secara tatap muka.

Akurasi.id, Bontang – Dalam persiapan menghadapi pembelajaran tatap muka di Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun kejuruan, beberapa sekolah di Kota Taman -sebutan Bontang- sudah mempersiapkan beberapa hal untuk menyambut pembelajaran tersebut.

Di Sekolah Menengah Pertama Kejuruan (SMK) YKPP Bontang misalnya. Kepala SMK YKPP Bontang Sahrir menjelaskan, bahwa 11 Januari 2021 mendatang akan ada pembelajaran tatap muka. Untuk itu, pihaknya melakukan beberapa persiapan. Termasuk protokol kesiapan.

“Kami sudah ada beberapa pekan ini melakukan beberapa persiapan, diantaranya penyediaan sarana dan prasarana. Kami sudah siapkan tempat cuci tangan, alat penyemprot disinfektan,” kata Sahrir saat ditemui Akurasi.id di SMK YKPP, Jalan Selat Makassar, Kelurahan Tanjung Laut, Selasa (15/12/2020).

Jasa SMK3 dan ISO

Pihaknya juga telah melakukan rapat dengan dewan guru terkait teknis pembelajaran di kelas. Sesuai instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam satu kelas hanya diisi 15 siswa. Sehingga akan ada penerapan sistem sif dalam belajar di kelas.

“Kami nanti akan ada sif untuk pembelajaran, 15 siswa datang ke sekolah dan sisanya belajar di rumah secara daring,” jelasnya.

Pihaknya juga sudah membentuk satuan Gagas Covid-19 dari kalangan guru-guru yang mempersiapkan skema pada saat tatap muka berlangsung. Pihaknya juga akan melakukan kerja sama dengan puskesmas terdekat jika ada siswa yang sakit pada saat mengikuti pembelajaran offline.

“Sementara ini, sekolah kami tetap ada tatap muka tapi hanya pelajaran produktif saja. Karena untuk pelajaran ini harus ada praktikum langsung dengan memberikan kelompok sekitar 10 siswa saja,” bebernya.

Di lain sisi, Kepala SMAN 2 Bontang Suyanik pun menjelaskan, persiapan pertama, pihaknya sudah menyiapkan tim satuan gagas Covid-19. Kemudian menyiapkan fasilitas untuk protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan, menyiapkan alur lalu lintas siswa.

“Jadi nanti siswa yang masuk dengan yang keluar itu tidak bertemu. Ini akan mengurangi terjadinya kerumunan siswa yang datang ke sekolah,” jelasnya saat ditemui di SMAN 2, Jalan HM Ardans, Kelurahan Tanjung Laut.

Dia juga menjelaskan, di SMAN 2 Bontang terdapat 36 siswa. Tetapi untuk tatap muka yang direncanakan Januari 2021 mendatang, pihaknya hanya memasukkan setengah saja per kelas. Sistemnya, kata dia, pihaknya melakukan pembelajaran dengan 18 orang di kelas bertatap langsung dengan guru.

“Lalu guru menggunakan kamera laptop menanyakan apa yang diajarkan hari itu kepada 18 siswa yang lagi belajar di rumah. Jadi setiap kelas sudah di pasang akses point untuk memperkuat jaringan internet di sekolah,” jelasnya.

Untuk guru dan siswa yang memiliki penyakit penyerta, pihaknya tidak mewajibkan untuk datang ke sekolah. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran Covid-19.

“Jadi di buku panduan bahwa untuk guru yang mempunyai penyakit penyerta tidak diwajibkan untuk datang, begitu pun dengan siswa-siswa kami. Sekolah sudah melakukan pendataan untuk itu,” pungkasnya. (*)

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Suci Surya Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button