News

Terprovokasi Akun Bodong di Facebook, Dua Emak-Emak Baku Hantam

Loading

Terprovokasi Akun Bodong di Facebook, Dua Emak-Emak Baku Hantam
AS dan BN saat dimediasi di pos FKPM Pelita oleh anggota FKPM (istimewa)

Dua emak-emak baku hantam di Samarinda. Musababnya, gara-gara terprovokasi akun palsu di Facebook.

Akurasi.id, Samarinda Dua wanita warga Jalan Kehewanan, Samarinda, berinisial AS (30) dan BN (65) ribut hingga saling baku hantam.

Kasus dua emak-emak baku hantam ini diduga lantaran adanya akun Bodong Facebook yang sengaja mengadu domba kedua wanita itu.

Awal mula keributan itu terjadi Kamis (18/2/2021) silam, saat AS mendapatkan aduan bahwa suaminya telah menghamili anak seseorang dari akun Facebook yang mengaku-ngaku anak dari BN.

Jasa SMK3 dan ISO

Tak terima suaminya di tuduh menghamili anak orang, AS yang mengetahui kediamannya pun sontak mendatangi BN yang saat itu tengah menjaga warung pada Kamis malam (18/2) pukul 20.00 Wita.

“Saat berada di warung AS ini datang dan meminta nomor anak BN yang disangkanya merupakan pemilik akun yang mengatakan suaminya telah menghamili anak orang, akan tetapi BN bersikeras tidak memberikan nomor anaknya, lantaran tak dikasih AS  berusaha mengobrak-abrik warung hingga terjadi keributan,” jelas Ketua FKPM Pelit, Marno Mukti saat dikonfirmasi Kamis (18/2/2021).

Terbakar amarah, AS berusaha menarik baju dan rambut BN, BN yang sudah berumur itu spontan mengayun-ayunkan tangannya hingga mengenai wajah AS.

Beruntung keributan itu, dapat diredam pihak FKPM yang datang melerai.

“Keduanya kita amankan, dan dilakukan mediasi di pos FKPM,” ungkapnya.

Setelah ditelusuri, diketahuilah akun Facebook yang mengatasnamakan anak BN itu merupakan akun Bodong.

“Dari anak BN tidak mengakui akun tersebut milik dia, dan dari hasil mediasi keduanya kita sarankan untuk berdamai, dan dibuatkan surat kesepakatan bersama, namun jika masih ada pihak yang keberatan kita arahkan melapor Kepolisian,” ujarnya.

Saat ini pihak FKPM masih membantu mencari keberadaan orang yang menggunakan akun palsu tersebut.

Marno juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh akun di media sosial.

“Lebih bijak lagi menggunakan media sosial, jangan mudah percaya dan terpancing provokasi dari pihak yang tak bertanggung jawab,” imbauannya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button