Solusi Air Bersih Pesisir, DPRD Usulkan Air Bekas Galian Tambang


DPRD usulkan air bekas galian tambang untuk solusi air bersih pesisir. Usulan penggunaan air bekas galian tambang karena kajiannya disebut singkat.
Akurasi.id, Bontang – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang mengusulkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk memanfaatkan air bekas galian tambang (void) PT Indominco Mandiri.
Hal ini untuk mempercepat wacana memenuhi kebutuhan air bersih untuk warga yang tinggal di wilayah pesisir Bontang seperti Tihi-tihi, Selangan, Gusung, dan Malahing.
Selama ini, warga pesisir Kota Bontang kesulitan memperoleh air bersih. Untuk mendapatkan air bersih, selama ini mereka hanya mengandalkan air tadah hujan, atau membeli ke kota, kemudian diangkut menggunakan perahu.
Sementara untuk pipanisasi air bersih ke daerah pesisir, baru tahap survei dan kajian oleh PDAM Bontang. Untuk daerah Malahing sendiri, direncanakan akan dialirkan melalui Bontang Kuala.
Usulan itu disebutkan Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina. Dia menyebutkan Pemkot Bontang agar memanfaatkan air bekas galian tambang tersebut. Yang tinggal dilakukan sekarang adalah meneliti apakah air tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan untuk dikonsumsi.
“Dari pihak PT Indominco Mandiri menjamin kualitas air tersebut bisa dimanfaatkan untuk masyarakat bahkan untuk dikonsumsi,” sebut Amir belum lama ini.
Dia menilai, usulan menggunakan air bekas galian tambang karena kajiannya bisa diselesaikan dalam waktu kurang lebih setahun. Ditambah jarak yang lebih pendek dibanding antara Bendali Suka Rahmat dan Bendungan Marangkayu.
“Untuk Bendungan Marangkayu belum tentu segera beroperasi, mungkin sekitar 3 tahun. Karena banyak sengketa lahan, terus banyak masih ada pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dengan masyarakat,” bebernya.
Apalagi, Amir menilai untuk saat ini, air bawah tanah Bontang kualitas dan kemampuannya belum memungkinkan untuk program air bersih ke pesisir.
“Kalau mengandalkan kemampuan air Bontang, masih belum bisa dipenuhi. Sementara di dalam kota saja pelayanannya masih buruk,” ucap Amir. (*)
Penulis: Rezki Jaya
Editor: Rachman Wahid