Selain Aktivitas Perkapalan Diperketat, KKP Juga Terapkan Ini Antisipasi Corona di Kutim


Akurasi.id, Sangatta – Upaya pencegahan atas wabah virus corona atau Covid-19 yang sudah masuk di Kaltim turut diambil Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Wilayah Kerja Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Memperketat aktivitas keluar masuknya kapal di areal pelabuhan tersbut adalah salah satunya.
baca juga: Kronologis 6 Warga Kaltim Sehingga Terinfeksi Corona, 561 Orang Masuk Daftar ODP
Koordinator KKP Wilayah Kerja Sangatta, Isnadon Shokeh mengatakan, pengawasan pada pintu masuk perkapalan di Kutim terus diperketat. Dan secara terpadu, pengawasan atas berbagai aktvitas perkapalan itu dilakukan pihaknya.
Kebijakan dalam rangkan pencegahan dini atas wabah virus corona itu, tidak hanya dilakukan di masing-masing daerah, tetapi juga dilakukan secara terpadu, termasuk di tingkat provinsi maupun pusat.
Selain itu, KKP Sangatta memiliki fungsi cegah tangkal penyakit, pengendalian risiko lingkungan, hingga pelayanan vaksinasi maningitis. Di Kutim, pengawasan yang dilakukan KKP Sangatta terdapat di Pelabuhan Tanjung Bara dan wilayah Sangkulirang.
“Kami terus memantau setiap kapal yang baru saja melakukan pelayaran internasional dan bersandar diperairan Kutim. Kami setiap waktu melakukan tugas dan fungsinya cegah tangkal dan pemeriksaan penyakit,” tuturnya, Kamis (19/3/20) lalu.
Untuk menjalankan pemeriksaan dan pengawasan atas awak kapal yang bersandar di perairan Kutim, lanjut dia, pihaknya menyiapkan 5 orang petugas dari KKP Sangatta. Mereka terdiri atas dokter, petugas medis, petugas kesehatan masyarakat, serta petugas kesehatan lingkungan.
Sejak adanya pandemi corona, hingga diumumkannya ada sejumlah warga Kaltim yang terinfeksi wabah virus corona, membuat Isnadoh kian memperketat pemeriksaan. Sebelum kapal bersandar dan melakukan aktivitas apapun, maka akan dilakukan proses screanning terkait penyakit-penyakit menular, salah-satunya Covid 19.
“Sebelum adanya penyakit ini, kami telah melakukan tugas dan fungsi untuk cegah tangkal dan pemeriksaan penyakit lainnya,” sebutnya.
Diketahui, kalau setiap bulannya, kapal yang masuk di Pelabuhan Tanjung Bara berjumlah antara 50 hingga 60 unit kapal. Artinya, jika dirata-ratakan, maka terdapat 2 kapal per harinya yang bersandar di tempat tersebut.
Waktu pemeriksaan untuk 1 unit kapal, setidaknya KKP Sangatta membutuhkan 2-3 jam. Di mana pemeriksaan dilakukan pada kru kapal, makanan dan air minum, hingga kondisi lingkungan kapal.
Sebagai upaya pencegahan lanjutan atas wabah corona itu, KKP Sangatta mengedepankan penggunaan alat pelindung diri (APD) lengkap, mulai dari masker, baju, sarung tangan, kaca mata, hingga sepatu APD.
“Jika ada seseorang yang memiliki suhu badan di atas 38 derajat, maka akan dicurigai memiliki penyakit tertentu. (Maka akan kami rekomendasikan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit berwenang),” tandasnya. (*)
Penulis: Ella Ramlah
Editor: Dirhanuddin