Trending

Ragam Cerita Haru Para Mahasiswa asal Kaltim di Balik Usaha Menjalani Karantina Virus Korona di Natuna

Loading

mahasiswa asal kaltim
Sebanyak 9 mahasiswa asal Samarinda akhirnya menapakkan kaki di kampung halaman setelah menjalani karantina wabah virus corona di Natuna, Minggu siang. (Muhammad Upi/Akurasi.id)

Akurasi.id, Samarinda – Usai menjalani masa karantina di Natuna pada awal Februari silam, 14 mahasiswa asal Kaltim akhirnya tiba  di kampung halaman. Usai menjalani masa karantina selama 2 minggu di Natuna, sehari kemarin mereka sempat singgah dan menginap terlebih dulu di Jakarta. Minggu (16/2/20) pagi, mereka tiba di Bandara APT Pranoto Samarinda. Sembilan orang di antaranya merupakan warga Samarinda.

baca juga: Duduk Perkara Karyawan PT PAMA yang Diduga Tewas Tertimbun Lumpur di Lokasi Tambang PT KPC

Sembilan mahasiswa ini, diketahui terbang menggunakan pesawat Airbus A320 Batik Air dan tiba sekitar pukul 11.00 Wita. Pihak keluarga dari sembilan mahasiswa ini sudah menunggu ruang VIP Bandara APT Pranoto sejak pagi pukul 10.00 Wita.

Saat tiba, senyum, pelukan, dan isak tangis mewarnai pertemuan mereka dengan sanak saudara. Kondisi mereka dipastikan benar-benar dalam keadaan sehat. Bahkan saat menampakkan kaki pertama kali di Samarinda, ke sembilan mahasiswa ini terlihat tidak satu pun yang mengenakan masker wajah. Begitu pun dengan pihak keluarga yang menjemput.

Jasa SMK3 dan ISO

Dijumpai seorang keluarga mahasiswa bernama Rusdiana warga Loa Bakung, Sungai Kunjang menuturkan kekhawatirannya kepada sang anak yang bernama, Rizka Nurazizah (20). Namun kini, anak kedua dari empat bersaudara itu tiba dipeluknya. Dia tak khawatir lagi.

“Alhamdulillah anak saya sudah sampai dengan selamat,” ungkapnya sembari memeluk erat sang anak.

Rizka sudah tiga tahun mengambil kuliah kedokteran di Hubei Polytechnic University Kota Huangshi, Tiongkok. Jarak dari kota ini ke Kota Wuhan tempat virus corona merebak, dua jam perjalanan.

Rusdiana mengaku selama ini semua keluarganya sangat khawatir dengan anaknya. Namun kini, semua terobati dengan sampainya Rizka di kampung halaman. Sementara itu, Rizka yang dijumpai awak media mengatakan selama 14 hari masa karantina di Natuna, mereka hidup sangat teratur. Setiap pagi olahraga rutin, sarapan hingga kegiatan-kegiatan positif lain.

Di samping pola hidup sehat yang diterapkan di tempat karantina, mereka juga menjalani proses medis hingga inkubasi. Beruntungnya, tak satu pun dari mereka yang dinyatakan suspect virus korona.

“Alhamdulillah kami sehat semuanya,” tutur Rizka.

Setelah isak haru berjumpa dengan keluarga, Rizka pun mengutarakan keinginan kecilnya setelah tiba di Samarinda. “Pengin makan bakso,” ucapnya tersimpul kecil.

Kondisi terakhir saat pulang ke Indonesia, kata Rizka sempat kekurangan makanan. Semua akses penerbangan ditutup. Dia bersama teman-temannya beberapa hari hanya makan bubur.

“Tapi syukurlah, akhirnya kami bisa tiba di kampung halaman,” tutur dia.

Mahasiswa lain, Innesa Alviani Nur Fadilah juga mengutarakan kegembiraannya setelah tiba di Samarinda dengan selamat dan sehat.

“Pastinya senang banget. Alhamdulillah masyarakat bisa menerima kami. Kami bisa bertemu keluarga,” kata Innes sapaan akrabnya.

Selama menjalani karantina, Innes mengaku senang. Karena semua kegiatan yang dijalani baik dan teratur. Bahkan dirinya merasa nyaman selama di sana. Kesan kebersamaan selalu dia ingat.

“Serasa bukan karantina,” ucap perempuan berhijab ini.

iklan-mahyunadi-MAJU-KUTIM-JAYA

Innes sendiri diketahui merupakan mahasiswa kedokteran di Hubei Minzu University di Provinsi Hubei. Kini ke sembilan mahasiswa ini telah dijemput oleh keluarga dan pulang ke rumah masing-masing.

Sebelumnya, pukul 09.00 Wita lima mahasiswa Kaltim lainnya juga tiba Bandara Sepinggan, Balikpapan dan disambut Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi bersama jajaran di ruang VIP bandara.

Sedangkan di Samarinda disambut Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kaltim HS Fathul Halim dan Plt Kepala Dinkes Kaltim Andi Muhammad Ishak serta jajaran Dinas Kesehatan Kota Samarinda dan para orangtua.

Setelah tiba, para mahasiswa ini langsung diserahterimakan kepada orang tua dan bagi yang tidak dijemput keluarga, Pemprov Kaltim memfasilitasi hingga ke daerah masing-masing. (*)

Penulis: Muhammad Upi
Editor: Dirhanuddin

Artikel Terkait

Back to top button