Kemenkes Berduka Satu Nakes Tewas Diserang KKB di Papua


Akurasi.id – Satu nakes tewas diserang KKB di Papua. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya tenaga kesehatan, Gabriella Meilani, korban kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9) lalu.
“Segenap keluarga besar Kementerian Kesehatan mengucapkan turut berbelasungkawa atas gugurnya Gabriella Meilani,” tulis dalam akun Twitter resmi Kemenkes, @KemenkesRI, Kamis (16/9). Dilansir dari cnnindonesia.com, Sabtu (18/09/2021).
Kemenkes menyebut peristiwa nakes tewas diserang KKB di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, terjadi pada Senin (13/9). Dari 10 tenaga kesehatan, sebanyak 8 orang mengamankan diri di pos TNI.
Sementara dua tenaga kesehatan, Gabriella Meilani dan Kristina hilang. Mereka ditemukan anggota TNI-Polri di dasar jurang, Rabu (15/9). Kristina ditemukan selamat, sementara Gabriella meninggal dunia.
“Satu orang berhasil ditemukan dalam keadaan hidup, satu lagi dalam kondisi meninggal dunia, dan saat ini masih menunggu proses evakuasi,” ujarnya.
Kemenkes mengapresiasi anggota TNI-Polri yang bergerak cepat dalam menemukan kedua korban yang hilang serta melindungi dan mengamankan tenaga kesehatan yang bertugas di Distrik Kiwirok. Kemenkes menyesalkan kejadian ini dan berharap tak kembali terulang.
“Hingga kini, koordinasi dengan pihak kepolisian juga terus dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan peristiwa ini,” katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mushtofa Kamal mengatakan pihaknya masih berusaha mengevakuasi jenazah Gabriela dari dasar jurang. Menurutnya, jenazah nakes tewas diserang KKB tersebut hingga malam tadi belum berhasil dievakuasi lantaran cuaca buruk di lokasi.
“Direncanakan pada hari ini akan dilakukan evakuasi pengangkatan jenazah,” ujar Kamal.
Sebelumnya, KKB melakukan pembakaran terhadap sejumlah fasilitas kesehatan, gedung sekolah, hingga bank saat penyerangan di Kiworok. Hal itu diduga sebagai bentuk perlawanan atas penangkapan rekan mereka.
Dalam peristiwa itu, beberapa fasilitas publik yang dibakar antara lain kantor Distrik, Kantor Kas Bank Papua Kiwirok, Puskesmas Kiwirok, Rumah Dokter, Barak Nakes, SD Inpres, Rumah Guru dan Pasar.
Selain itu, juga sempat terjadi kontak tembak antara KBB dengan aparat TNI-Polri yang berjaga. Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria menyebut satu anggota mengalami luka ringan karena terkena peluru selama kontak senjata.
KSP Sebut Pelanggaran Serius pada UU HAM
Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melanggar Undang-Undang Hak Asasi Manusia (UU HAM) usai tenaga kesehatan tewas dalam penyerangan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9).
Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani mengatakan KKB juga melanggar sejumlah undang-undang, seperti UU Kesehatan, UU Keperawatan, UU Rumah Sakit, dan UU Kekarantinaan Kesehatan.
“Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh KKB terhadap tenaga kesehatan ini merupakan pelanggaran serius terhadap UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,” kata Jaleswari dalam keterangan tertulis, Jumat (17/9).
Jaleswari menyebut KKB tidak mempunyai rasa kemanusiaan. Dia meminta kelompok tersebut untuk menghentikan aksi-aksi kekerasan di Papua.
Wakil Komisaris Utama PT Pindad itu meminta aparat keamanan bertindak tegas. Ia berharap aparat segera menuntaskan aksi kekerasan KKB di Papua.
“Aparat penegak hukum harus bertindak dan melakukan penegakan hukum secara tegas dan tuntas atas serangkaian aksi teror KKB,” ujar Jaleswari.
Dalam keterangan tertulis itu, ia juga menyampaikan duka cita atas kematian perawat Gabriella Meilani. Ia juga berduka dengan kabar tenaga kesehatan Gerald Sokoy yang masih hilang.
Sebelumnya, KKB melakukan serangan ke Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9). Sejumlah fasilitas kesehatan dan pendidikan dibakar dalam kejadian itu.
Dua tenaga kesehatan sempat hilang dalam penyerangan. Pada Rabu (15/9), aparat keamanan menemukan dua orang nakes di jurang. Gabriella Meilan ditemukan dalam keadaan tewas, sedangkan Kristina Sampe masih dalam keadaan hidup. (*)
Editor: Yusva Alam