OlahragaTrending

Kontroversi Penalti dan VAR Gagalkan Mimpi Indonesia di Olimpiade 2024

Loading

Akurasi.id. Jakarta, 10 Mei 2024 – Timnas Indonesia U-23 gagal meraih tiket ke Olimpiade Paris 2024 setelah dikalahkan Guinea dengan skor 0-1 dalam laga play-off yang berlangsung di Clairefontaine, Prancis, Kamis malam WIB. Pertandingan ini meninggalkan banyak kekecewaan terutama karena keputusan kontroversial yang melibatkan hukuman penalti dan absennya teknologi VAR.

Pelatih Timnas U-23, Shin Tae-yong, mendapat kartu merah pada menit ke-74 setelah memprotes keras keputusan wasit yang memberikan penalti kepada Guinea. Gol semata wayang dari Ilaix Moriba di menit ke-29 dari titik penalti tersebut membawa Guinea unggul dan akhirnya memupus harapan Indonesia.

Kegagalan ini mirip dengan tragedi yang terjadi pada tahun 1976, saat Indonesia hampir saja lolos ke Olimpiade Montreal. Kala itu, Indonesia juga gugur di babak penalti melawan Korea Utara dalam pertandingan yang berakhir tanpa gol di waktu normal. Sejarah kembali terulang ketika Garuda Muda harus mengakui keunggulan lawan melalui cara yang serupa, menandai absensi panjang Indonesia dari ajang olahraga terbesar dunia sejak terakhir kali berpartisipasi pada Olimpiade Melbourne 1956.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menyatakan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit. “Ini adalah peristiwa yang sangat disayangkan, di mana keputusan yang kontroversial berpengaruh besar terhadap hasil pertandingan,” ungkap Arya di Jakarta. PSSI pun menyoroti pentingnya penggunaan VAR dalam pertandingan yang memiliki stakes tinggi seperti play-off Olimpiade, yang dapat membantu mencegah kesalahan-kesalahan kritis dalam pengambilan keputusan oleh wasit.

Jasa SMK3 dan ISO

Meski penuh kontroversi, PSSI tetap mengapresiasi upaya keras yang ditunjukkan oleh skuad Garuda Muda. “Kami tetap bangga dengan semangat dan kerja keras para pemain. Mereka telah berjuang dengan maksimal di bawah tekanan dan situasi yang tidak menguntungkan,” ujar Arya.

Pengalaman pahit ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi sepakbola Indonesia untuk terus berkembang dan lebih siap dalam menghadapi kompetisi internasional di masa yang akan datang, serta mengingatkan pada pentingnya teknologi seperti VAR dalam sepakbola modern.(*)

Penulis: Ani
Editor: Ani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button