PeristiwaTrending

Gudang Garam Stop Beli Tembakau Temanggung, Petani Gigit Jari di Tengah Panen

Stok Berlebih dan Penurunan Penjualan, Gudang Garam Absen di Pasar Temanggung

Loading

Temanggung, Akurasi.id Musim panen tembakau tahun ini menjadi pukulan berat bagi petani di Temanggung. PT Gudang Garam, salah satu pabrikan rokok terbesar di Indonesia, memutuskan untuk tidak membeli bahan baku tembakau dari wilayah tersebut. Keputusan ini diambil karena kondisi ekonomi yang tidak kondusif serta stok bahan baku yang masih melimpah di gudang perusahaan.

Bupati Temanggung, Agus Setyawan, pada Senin (16/6/2025) mengungkapkan bahwa penurunan signifikan dalam penjualan rokok menjadi salah satu alasan utama Gudang Garam menahan pembelian.
“Stok bahan baku di PT Gudang Garam cukup untuk kebutuhan produksi hingga empat tahun ke depan. Maka, mereka tidak lagi menyerap dari Temanggung,” ujarnya.

Kondisi ini memperburuk nasib para petani tembakau yang masih berharap musim kemarau datang lebih awal agar hasil panen bisa optimal. Namun cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi di bulan Mei dan Juni justru menghambat pertumbuhan tanaman.

Pono (40), seorang petani dari lereng timur Gunung Sumbing, menyatakan bahwa kondisi saat ini sangat menyulitkan. “Kami masih berharap panen bagus dan harga tetap tinggi, tapi nyatanya cuaca dan pasar sama-sama tidak mendukung,” katanya.

Jasa SMK3 dan ISO

Tak hanya Gudang Garam, pabrikan lain seperti Nojorono yang dikenal dengan produk Clas Mild juga menghentikan pembelian tembakau dari Temanggung sejak akhir 2024. Kepala Desa Purbasari, Pujiyono, mengatakan bahwa pasar tembakau di Temanggung sejak saat itu langsung melemah.
“Biasanya Gudang Garam dan Nojorono adalah penyerap utama tembakau kami. Sekarang sudah tidak lagi, pasar jadi lesu,” ucapnya.

Kondisi ini menyebabkan stok tembakau di tingkat petani melimpah dan persaingan antar pabrikan menurun. Dampaknya, petani terpaksa menjual dengan harga lebih rendah ke pabrikan lain yang masih menyerap, meski dalam jumlah terbatas.

Para petani kini berharap adanya solusi konkret dari pemerintah maupun stakeholder industri rokok agar keberlangsungan ekonomi mereka tetap terjaga, terutama di tengah gejolak iklim dan pasar yang semakin sulit diprediksi.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button