HeadlinePeristiwa

Gangguan Layanan Bank DKI Saat Lebaran Berujung Pencopotan Direktur IT

Gubernur DKI Jakarta Ambil Tindakan Tegas

Loading

Jakarta, Akurasi.id  Gangguan layanan digital Bank DKI sejak malam takbiran, 30 Maret 2025, memicu kemarahan nasabah dan menjadi sorotan publik. Banyak nasabah mengeluhkan tidak bisa mengakses layanan perbankan, termasuk pencairan gaji dan tunjangan hari raya (THR), yang sangat dibutuhkan menjelang Idulfitri 1446 H.

Keluhan tersebut ramai disuarakan di media sosial X (dulu Twitter) dan melalui aplikasi JakOne Mobile. Banyak nasabah mengaku kecewa karena tidak bisa menarik uang untuk kebutuhan Lebaran, termasuk bagi mereka yang sedang mudik ke kampung halaman.

Menanggapi situasi ini, pihak manajemen Bank DKI menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa gangguan terjadi akibat proses pemeliharaan sistem. “Pemeliharaan sistem tersebut dilakukan untuk peningkatan keandalan serta penguatan keamanan sistem yang dimiliki,” tulis Bank DKI dalam pernyataan resminya.

Namun, penjelasan tersebut tak cukup meredam kemarahan publik dan perhatian otoritas. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, merespons tegas dengan menggelar rapat terbatas bersama jajaran direksi Bank DKI pada Selasa, 8 April 2025.

Jasa SMK3 dan ISO

Hasilnya, Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono, dicopot dari jabatannya. Pramono menilai Amirul lalai dalam menjaga sistem informasi bank yang berdampak langsung pada layanan publik saat momen penting Lebaran.

“Kalau memang terkait masalah pengamanan, harus segera dibuka permasalahannya seperti apa,” tegas anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail, yang juga menyayangkan insiden ini.

Tak berhenti di pencopotan, Pramono juga berencana melaporkan insiden ini ke Bareskrim POLRI untuk diselidiki lebih lanjut, karena diduga terdapat unsur kelalaian yang melibatkan pihak internal Bank DKI.

Diketahui, Amirul Wicaksono menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Operasional sejak 28 Juni 2021, berdasarkan hasil RUPS Tahunan PT Bank DKI yang tertuang dalam Akta No.57. Ia lahir di Magelang pada 2 Juli 1968 dan merupakan lulusan Teknik Universitas Gadjah Mada (1994) serta Magister Manajemen dari universitas yang sama (1997).

Insiden ini menjadi catatan penting bagi perbankan digital di Indonesia untuk memperkuat infrastruktur dan keamanan sistem, terutama pada momen krusial seperti hari raya.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button