
Jakarta, Akurasi.id – Platform Elaelo belakangan ini menjadi sorotan setelah diklaim sebagai media sosial (medsos) lokal buatan pemerintah yang akan menggantikan X (Twitter). Rumor ini muncul setelah platform tersebut mendeskripsikan dirinya sebagai pengganti Twitter dengan alamat website elaelo.id.
Pada Rabu (19/6/2024), penelusuran situs elaelo.id menunjukkan logo Garuda Pancasila dan informasi bahwa Elaelo akan segera hadir dengan fitur-fitur besar. Terdapat pesan “Ela Elo Is Coming, Big Features Will Be Ready” di situs tersebut. Selain itu, muncul juga pesan Iron Dome #Hmei- dan keterangan ‘Under Construction by Kominfo’ di bagian bawah situs.
Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membantah klaim tersebut. Kominfo menyatakan bahwa informasi tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hoaks. “Faktanya, klaim dalam unggahan tersebut adalah tidak benar,” tulis Kominfo dalam laman resminya, Rabu (19/6/2024).
Kominfo memastikan hingga saat ini klaim eksplisit yang disampaikan oleh Elaelo sebagai pengganti Twitter belum jelas kebenarannya. Pemerintah Indonesia juga dipastikan belum membuat platform pengganti X seperti Elaelo. Saat ini, Kominfo lebih fokus mengawasi kebijakan Twitter atau X yang memperbolehkan konten pornografi beredar secara bebas. Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa pihaknya sudah menyurati X dan mengancam akan memblokirnya di Indonesia jika kebijakan konten pornografi tidak diatur dengan baik.
Selain itu, platform dengan alamat elaelo.id sempat tidak bisa diakses pada Senin (17/6/2024) dengan tampilan “This account has been suspended [akun ini telah ditangguhkan].” Penyebab platform tersebut ditangguhkan belum diketahui secara pasti dan belum ada pernyataan resmi dari pemerintah mengenai platform Elaelo.
Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, meminta masyarakat untuk tidak menggunakan platform media sosial Elaelo yang diklaim sebagai pengganti X (dulunya Twitter). Heru mengatakan, saat ini belum diketahui secara pasti siapa pengembang Elaelo dan bagaimana fungsi dari platform tersebut. Dia mengimbau agar masyarakat tidak terlalu mengumbar banyak data pribadi atau bahkan tidak menggunakan platform tersebut sebelum mengetahui asal-usul Elaelo.
“Kalau belum jelas dan belum terdaftar, baiknya jangan terlalu mengumbar banyak data pribadi dan bahkan jangan dulu menggunakan aplikasinya,” kata Heru, Senin (17/6/2024).(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy