Cerita Dedy Supianto, Penyintas Covid-19 Asal Bontang Donorkan Plasma Darah Pertama bagi Pasien Lain


Cerita Dedy Supianto, penyintas Covid-19 asal Bontang donorkan plasma darah pertama bagi pasien lain. Untuk bisa mendonorkan plasma terbilang tidak mudah, karena harus melewati tahapan. Dari 26 calon pendonor, hanya 1 orang yang memenuhi persyaratan.
Akurasi.id, Bontang – Pelan tapi pasti, penyebaran wabah Covid-19 mulai dapat dikendalikan. Terlebih lagi setelah pemerintah mendapatkan vaksin Sinovac sebagai antibodi bagi masyarakat dalam mencegah penularan wabah tersebut. Tidak hanya itu, darah mereka yang pernah terpapar Covid-19 dan telah dinyatakan sembuh, juga dinilai jadi obat tersendiri yang bisa mempercepat kesembuhan pasien Covid-19.
Dedy Supianto, begitu nama pria asal Bontang yang menjadi orang pertama penyintas Covid-19 yang mendonorkan darahnya demi membantu kesembuhan pasien lain yang terpapar wabah tersebut. Sebelum menjadi pendonor plasma pertama di Kota Taman -sebutan Bontang-, Dedy telah melawati proses yang cukup panjang.
Dia bercerita, semula, ia direkomendasikan oleh perusahaannya untuk bisa mendonorkan plasma darah kepada rekannya yang telah terkonfirmasi positif Covid-19. “Awalnya, ada teman yang butuh (donor plasma), waktu itu saya langsung dihubungi perusahaan tapi harus lewat screening di Labkesda. Setelah screening, saya dihubungi bahwa saya bisa donor plasma,” tuturnya.
Berhasil lolos dari tahap screening di Labkesda, Dedy pun ternyata tidak langsung mendonorkan darahnya. Dedy diimbau untuk melakukan hal-hal yang telah dianjurkan sehingga proses pengambilan darah bisa berjalan baik.
“Saya diminta untuk istirahat cukup dan semalam saya tidur jam 10, lalu minum vitamin, dan makan buah,” ucanya.
Dedy tidak ingin memungkiri, kalau pada awalnya dia sempat gugup dan tegang. Terlebih dirinya adalah orang penyintas Covid-19 yang pertama kali mendonorkan plasmanya. Kendati demikian, karena dirinya sudah cukup terbiasa menjadi pendonor darah, rasa nervesnya sedikit berkurang.
“Walau saya belum tahu donor plasma seperti apa, saya enggak begitu khawatir lagi karena sudah biasa donor darah. Tapi sampai saat ini kondisi saya baik-baik saja, nyaman dan enggak ada masalah. Ya, walau awalnya sih agak tegang tapi setelah berjalan nyaman saja,” tuturnya.
Ia berharap, para pasien Covid-19 bisa segera pulih dengan bantuan donor plasma ini, dan untuk penyintas Covid-19 bisa membantu mendonorkan plasma selanjutnya, sehingga membantu mempercepat kesembuhan pasien yang lain.
“Harapannya, semoga bukan hanya saya saja, tetapi teman-teman yang lain berkenan untuk mendonor plasmanya, dan apa yang saya lakukan semoga bermanfaat untuk temen-temen yang terkena Covid-19 agar bisa sembuh,” tutupnya.
Pendonor Plasma di Bontang Masih Minim
Penyebaran dan penularan Covid-19 di Kota Bontang terbilang terbilang masih tinggi. Hingga Januari 2021, kasus positif sudah mencapai 3.158 kasus, dengan pasien sembuh 2.108 kasus. Sementara kasus aktif yang dirawat sebanyak 91 kasus, dan diisolasi mandiri 904 orang.
Dengan meningkatnya jumlah Covid-19 di Bontang, donor plasma konvalesen diakui dapat membantu proses penyembuhan pasien Covid-19. Hanya saja, pendonor plasma ini sendiri masih sangat minim di Bontang. Padahal, untuk mengadakan alat terapi plasma darah atau plasma konvalesen nilainya mencapai Rp1,5 miliar.
Teknisi Laboratorium PMI Bontang, Tyas Drastyana berjar, tak mudah mendapatkan donor plasma darah dari penyitas Covid-19. Walaupun, cara ini terbilang memiliki efektivitas yang cukup tinggi bagi penyembuhan pasien Covid-19.
“Masih minimnya peminat untuk donor plasma ini, itu yang menjadi kendala saat ini,” ucap Tyas saat ditemui media ini di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Bontang, Kamis (28/1/2021).
Lanjut dia, saat ini baru ada beberapa yang mau mendonorkan plasmanya. Namun sampai saat ini baru ada 1 orang pendonor dari 26 calon pendonor yang telah terdaftar. Hal ini karena tidak semua penyitas Covid-19 dapat mendonorkan plasmanya, karena calon pendonor harus melewati beberapa tahap.
“Calon pendonor harus melalui pengecekan darah lengkap, filter antibody plasma, tinggi badan, leukosit, trombosit, dan juga diutuamakan untuk orang yang pernah mendonorkan darah sebelumnya,” jelasnya. (*)
Penulis: Rezki Jaya
Editor: Dirhanuddin