Bontang Terendam Lagi, Warga: Bukan Kota Taman, tapi Kota Banjir


Bontang terendam lagi, warga: Bukan Kota Taman, tapi Kota Banjir. Warga mengeluhkan kondisi banjir yang terjadi jika hujan tiba, bahkan menangapi pemerintah tak serius dalam mengentaskan permasalahan banjir di Kota Bontang.
Akurasi.id, Bontang – Hujan deras yang mengguyur Kota Bontang pada Rabu pagi hingga sore (21/7/2021), membuat tiga kelurahan, yakni Guntung, Gunung Elai, dan Api-Api terendam banjir.
Adapun ketinggian banjir mencapai 25 sentimeter hingga setengah meter. Hal ini membuat rumah-rumah warga ikut terendam. Salah satunya di Jalan Jet Sky, belakang Bank Danarta, RT 08, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara.
Menurut penuturan salah seorang warga, Saili, banjir mulai terlihat menggenangi badan jalan pada sore hari hingga titik tertingginya subuh. “Magrib itu sudah naik, puncaknya tadi subuh sekitar pukul 03.00 Wita,” jelasnya saat ditemui pada Kamis (22/7/2021).
Saili menerangkan, di tempat tinggalnya memang merupakan kawasan yang kerap menjadi langganan banjir jika curah hujan tinggi. “Sudah dari 2014 di sini kalau hujan deras pasti banjir, Ini sudah yang kedua kalinya dalam setahun,” terangnya.
“Bayangkan saja pak, bagaimana repotnya. Setiap hujan kami pasti waswas,” sambungnya. Selain itu, Helmi yang juga warga Jet Sky, mengeluhkan kondisi banjir yang terjadi jika hujan tiba, ia menangap pemerintah tak serius dalam mengentaskan permasalahan banjir di Kota Bontang. “Ini bukan Kota Taman, tapi Kota Banjir,” cetus Helmi.
Helmi bahkan beranggapan program pemerintah yakni normalisasi sungai tidak optimal. “Nyatanya (normalisasi) hanya berjalan sebentar dan tidak optimal, buktinya tumpukan tanah bercampur kayu masih terlihat jelas di area sungai,” ungkapnya.
Kondisi ini pun, membuat Helmi muak janji-janji terkait penanganan banjir, tetapi tidak kunjung direalisasi “Paling nanti ada orang pemerintah datang meninjau, bagi nasi lalu pulang, setiap tahun kan yang ada terus-menerus begitu,” pungkasnya. (*)
Penulis : Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Redaksi