Birokrasi

Neni Diundang ke Kolombia, Bontang Diakui Berkualitas dan Laik Huni

Loading

Neni di Undang ke Kolombia, Bontang Diakui Berkualitas dan Laik Huni
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni (Bawah paling kanan) diundang untuk menghadiri ‘The 2019 World Cities Summit and Mayors Forum (WCSMF)’ di Medellin, Kolombia, 10-12 Juli. (Humas Pemkot)

Akurasi.id, Bontang – Masyarakat Bontang patut berbangga. Prestasi Bontang dalam tata kelola perkotaan mendapat perhatian khusus dari masyarakat dunia. Pada 10-12 Juli, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni diundang untuk menghadiri The 2019 World Cities Summit and Mayors Forum (WCSMF) di Medellin, Kolombia.

Neni hadir atas undangan Wali Kota Medellin, Federico Gutierrez. Tuan rumah konferensi internasional ini. Hanya ada lima kepala daerah yang diundang khusus dari Indonesia: Surabaya, Jakarta, Jambi, Semarang, dan Bontang.

Para kepala daerah ini diminta menyampaikan metode menciptakan kualitas kota yang laik dan upaya melestarikan kelangsungan kota laik huni. Artinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang diakui memiliki komitmen kuat mengembangkan kota yang laik huni dan sustainable.

“Alhamdulillah ini kebanggaan buat Bontang. Terpilih sebagai kota yang diundang untuk bisa sharing tentang membangun kota berkualitas,” kata Neni.

Jasa SMK3 dan ISO

Dia menyebut, tidak ada konsep yang bisa diterima secara umum mengenai kota laik huni atau liveable. Namun secara umum, bisa diterima bahwa kelayakan kota menyangkut dua hal: kualitas hidup dan kenyamanan hidup.

Oleh karena itu, langkah Pemkot Bontang meningkatkan kualitas hidup dengan cara memperbaiki kualitas pelayanan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, ketersediaan listrik dan air, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, ketersediaan pangan, serta kerukunan umat beragama karena di Bontang penduduknya multi etnis dinilai sudah tepat.

“Dan untuk rasa nyaman, pemerintah memberikan pelayanan publik yang cepat dan berkualitas lewat satu pintu,” jelasnya.

Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas lingkungan, Pemkot Bontang menyiapkan ruang terbuka hijau, gerakan Jumat bersih, mengolah limbah dengan melibatkan masyarakat, serta membangun kota tanpa kumuh secara bertahap.

“Tentunya bekerja sama dengan seluruh stakeholder dalam membangun kota,” tukasnya.

Pertemuan ini dimeriahkan pameran pengembangan infrastruktur perkotaan serta metode perencanaan perkotaan terbaru yang akan dipresentasikan organisasi internasional dan perusahaan swasta.

Selain itu, para peserta yang diundang membaca deklarasi mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan: membuat kota aman, inklusif, tangguh, dan sustainable.

Sebagai informasi, World Cities Summit adalah rangkaian konferensi internasional tentang pemerintahan yang efektif dan pengembangan kota yang berkelanjutan.

Pertemuan ini menyatukan praktisi dan pembuat kebijakan serta para ahli terkemuka di bidangnya. Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi solusi inovatif untuk menyelesaikan tantangan terberat yang dihadapi kota.

Peserta di WCSMF terdiri dari 74 wali kota dan gubernur terpilih. Mereka akan berbagi pandangan dan pengalaman menghadapi tantangan perkotaan dan membawa perbaikan kehidupan perkotaan. (*)

Penulis: hms9
Editor: Yusva Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button