Ratusan Sopir Truk Demo di Kudus, Blokir Jalan Lingkar Selatan

![]()
Ratusan sopir truk demo di Kudus menolak aturan ODOL. Aksi sopir truk demo ini sampai memblokir jalan lingkar selatan.
Akurasi.id, Jakarta – RatusanĀ sopir truk di Kabupaten Kudus menggelar unjuk rasa hingga menutup akses Jalan Lingkar Selatan Kudus, Jawa Tengah, Selasa (22/2). Para sopir truk menolak kebijakan pemerintah terkait dengan pelarangan truk over dimension and overloading (ODOL).
Dalam aksinya itu, para sopir memarkir ratusan truk berbagai ukuran di sisi kiri ruas Jalan Lingkar Selatan Kudus yang berada di depan Terminal Induk Jati.
Sementara itu, di ruas sebelah kanan yang semula bisa melintas, juga meminta parkir truk yang kebetulan lewat, ikut aksi sehingga ikut parkir.
Akibatnya, akses Jalan Lingkar Selatan Kudus tersebut, tidak bisa dilalui mobil mulai pukul 10.10 WIB. Penutupan akses juga terjadi di perempatan Jalan Lingkar Kencing dan lampu merah depan DPRD Kudus.
Aksi pemblokiran jalan hingga pukul 11.00 WIB masih berlangsung karena perwakilan masih melakukan audiensi dengan Bupati Kudus Hartopo dan Ketua DPRD Kabupaten Kudus Masan.
“Tuntutan kami, revisi aturan soal ODOL dan jangan buat aturan yang merugikan masyarakat kecil,” kata salah satu sopir truk yang turut berunjukrasa, Ali Ikhsan.
Takut Terjadi Lonjakan Harga
Menurut dia, hampir semua truk ketika mengangkut barang mengalami kelebihan karena selama ini tarifnya tergolong murah. Untuk biaya operasional, kapasitas muatannya juga harus menyesuaikan.
Jika pemerintah memberlakukan normalisasi ODOL sehingga harus ada perbaikan dimensi kendaraannya agar sesuai dengan ketentuan.
“Akan terjadi lonjakan kenaikan harga berbagai kebutuhan masyarakat karena mahalnya tarif jasa angkutan barang,” katanya.
Ia mencontohkan, tarif pengangkutan pasir jika sebelumnya truk colt diesel dengan tarif Rp2,5 juta bisa mengangkut 16 ton pasir. Maka, dengan aturan baru yang tarif sama hanya bisa mengangkut 4,5 ton pasir.
Aksi Juga Berlangsung di Temanggung
Bukan hanya di Kudus, aksi unjuk rasa sopir truk memprotes keputusan ODOL juga terjadi di Temanggung, Jawa Tengah.
Ratusan pengemudi truk menggelar aksi mogok di sekitar Terminal Madureso Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tuntutan mereka pun sama, yakni menolak kebijakan pemerintah terkait dengan pembatasan dan pelarangan truk over dimension over loading (ODOL).
Dalam aksi tersebut para pengemudi memarkir truk mereka di sekitar Terminal Bus Madureso Temanggung, yakni di pinggir jalan lingkar, sebelah selatan terminal, dan jalan arah masuk kota Temanggung.
Para pengemudi truk yang berkumpul di sebelah selatan Terminal Madureso meminta sejumlah truk yang tengah melintas untuk berhenti.
Pada aksi tersebut, mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan “Kami tidak menolak kebijakan ODOL tapi kami menuntut solusi kebijakan ODOL” dan “Peraturan mumet hargai perjuangan sopir”.
Sejumlah perwakilan pengemudi truk melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Temanggung Suprianto, bertempat di Kantor Dishub Temanggung.
Aksi Damai
Ketua Paguyuban Sopir Truk Temanggung (Patut) Anwar Sururi mengatakan ini adalah aksi damai untuk mengetahui lebih jauh tentang kendaraan ODOL, karena mayoritas sopir belum tahu.
“Jadi kami ke Dishub hanya untuk mencari tahu ODOL itu yang bagaimana, makanya kami datang ke sini agar saat jalan kami tidak melanggar,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Temanggung Suprianto menuturkan para pengemudi dari berbagai paguyuban angkutan barang di Temanggung mengadakan aksi solidaritas mendukung teman-teman sopir yang ada di daerah lain yang hari ini juga menyampaikan aspirasi yang sama.
“Jadi kegiatan ini tidak hanya lokal di Temanggung, memang beberapa daerah juga terjadi. Mereka ingin menyampaikan aspirasi kaitannya dengan keberatan aturan ODOL,” katanya.
Ia menuturkan, pada prinsipnya karena ini kebijakan nasional dari Kementerian Perhubungan, maka akan sampaikan aspirasi para sopir ke Kementerian Perhubungan lewat Dishub Provinsi Jateng. (*)
Sumber: CNNIndonesia.com
Editor: Redaksi Akurasi.id









